Sudaji Menuju Organik, Perbekel Fajar: Komitment Majukan Daerah Dengan Inovasi Desa

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px


 

Sudaji Menuju Organik, Perbekel Fajar: Komitment Majukan Daerah Dengan Inovasi Desa

Kalingga
Kamis, 11 Juli 2024



Buleleng -- Upaya pembangunan daerah dengan program program inovasi desa ditunjukkan oleh masyarakat petani dan subak di Desa sudaji, kecamatan sawan kabupaten Buleleng.



Hal ini disampaikan oleh Perbekel Sudaji, Made Ngurah Fajar Kurniawan setelah menerima para petani dengan produk unggulan beras organik sudaji yanh didemplot oleh petani Subak Getih, Desa Sudaji.



Uji coba dan Pengambilan ubinan demplot padu Metode SRI dilakukan petani Subak Getih Desa sudaji menjadi atensi khusus dari perbekel sudaji.



Komitment dalam memajukan pertanian organik menurut perbekel Fajar akan terus digalakkan terutama disektor pertanian sebab mengedukasi dan mengalihkan perhatian petani menuju organik bukan langkah mudah.



Selain akan memperjuangkan program ini hingga go nasional proses demplot beras organik ini membutuhkan peran semua pihak.




"Kita dalam proses membantu petani subak guna memperoleh legalitas produk produk organiknya," ungkap Fajar.



Selain beras organik unggulan, beras merah sudaji serta beras lokal khas  sudaji yang langka juga menjadi perhatian dan upaya pemdes sudaji dalam upaya mengemas dan memasarkannya.



" terobosan memasarkan beras langka sudaji juga dalam proses pelestarian dan juga meyakinkan petani agar terus memproduksinya, apalagi bibitnya juga hampir punah sebab petani masih melihat pangsa pasar," tegasnya.



Diketahui beras salah bulu dan cicih gundil adalah sangat tenar dieranya dan menjadi primadona.



Kembangkan pertanian berbasis lingkungan dengan metode SRI (System of Rice Intensification), padi-padi organik ditanam di lahan seluas 1,5 hektare di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali. Padi-padi tersebut berjenis hatur yang merupakan padi unggul lokal. Bibitnya diambil dari daerah Pekutatan, Jembrana.


Penanaman padi organik tersebut diinisiasi oleh Ketut Sugihantara, Ketua Gerakan Sosial Dadia Terintegrasi (Gersodasi) dan diikuti oleh 17 subak yang ada di Desa Sudaji. Dua subak yang menjadi percontohan penanaman adalah Subak Juwuk dan Subak Getih.


Konsultan Pertanian dari Buleleng, Nengah Suparna, mengatakan penerapan pertanian ramah lingkungan ini tidak hanya bisa diterapkan pada pertanian padi saja, tetapi tanaman-tanaman yang lain yang ada di Desa Sudaji.


Desa Sudaji dipilih sebagai percontohan. Tanah kelahiran Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada Kabinet Gotong Royong, I Gede Ardhika, ini memang telah terkenal sebagai salah satu daerah pertanian di Buleleng sejak dulu. Dua komoditas unggulan di Desa Sudaji di antaranya adalah durian dan rambutan.