![]() |
PERGUNU BALI AUDENSI DENGAN UPBJ-UT Denpasar |
DENPASAR. Rombongan Pengurus Pimpinan Wilayah Persatuan
Guru Nahdlatul Ulama ( PW Pergunu) Provinsi Bali menyambangi Kantor Unit program Belajar
Jarak jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) di Jalan Gurita Sesetan Pegok
Denpasar PADA Kamis, 5 Juli 2018. Kunjungan
ini merupakan kunjungan ke-2 dan tindaklanjut pertemuan buka puasa bersama sebelumnya
antara pihak UPBJJ UT dengan PW Pergunu di Kampus STAI Denpasar yang lalu.
Rombongan
ini dipimpin Oleh Jumari selaku ketua PW Pergunu Bali dan penanggungjawab
program kerjasama UT-Pergunu se-Bali. Jumari sendiri mengajak beberapa pengurus
pimpinan cabang (PC) Pergunu se-Bali bersama pengelola kelompok Belajar
(Pokjar) yang dipersiapkan di beberapa titik kumpul (tikum). Dalam rombongan ini
hadir PC Pergunu dan penanggungjawab Pokjar Jembrana, Klungkung-Giamyar, Denpasar
dan juga pengurus wilayah mendampingi ketua PW Pergunu Bali.
Dalam
perencaan awal PW Pergunu Bali menyiapkan 3 pokjar penyelenggara Program Strata
1 (Sarjana/S1) Pendidikan Dasar, yaitu Pokjar Buleleng, Pokjar Jembrana dan Pokjar
Wilayah Timur (Karang Asem, Klungkung, Gianyar dan Bangli) sementara Wilayah
Denpasar, BadungdanTabanan, Fokus Pokjar Program Strata 2 (Magister/S2). Untuk memudahkan
koordinasi, maka Jumari selaku penanggungjawab umum pelaksanaan kerjasama ini menunjuk
Firman A. Yani selaku Koordinator Pelaksana program UPBJJ-Pergunu se-Bali.
Tampak
kepala UPBJJ UT Denpasar Benedicta Esti Pramuki Sri Karyati didampingi staf menemui
rombongan PW Pergunu di kantornyadenganhangat. Pertemuan ini berlangsung non formal
dan membahasa hal-hal teknis. Untuk tahap awal ini 3 Pokjar S1 diharapkan sudah
mulai melakukan sosialisasi tidak hanya menjaring S1 Pendidikan, tetapi juga bisa
mengakomodir non S1.
Dalam
ulasan dan papaparan Pramuki kepada rombongan Pergunu menyarankan agar komitmen
kerjasama ini harus saling mendukung dan saling menguatkan. Pihak Pokjar bisa menghadirkan
pihak UPBJJ UT langsung jika diperlukan. Pramuki juga menjelaskan bahwa “ syarat
pendirian pokjar harus mengajak minimal 50 orang mahasiswa dari semua jurusan atau
prodi dan setiap kelas yang dikelola minimal 20 orang per angkatan”. Menurut Jumari, “pertemuan ini juga menguatkan
kerjasama dengan konsultasi draft SuratKerjasama, penyerahan berkas usulan
tutor, koreksi brosur, sharing hal-hal teknis lainnya”.
Diketahui
juga bahwa beberapa bulan lalu pihak UPBJJ UT Denpasar meminta daftar nama-nama
calon pengajar dari Pihak PW Pergunu se Bali khususnya pengelola Pokjar.
Diperkirakan Tutor yang terkumpul hampir 20 orang untuk dipersiapkan kelak sebagai
tenaga pengajar/tutor sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi mereka. Ditempat
terpisah Lewa karma selaku koordinator Wilayah (Korwil IV) PP Pergunu untuk
Bali, NTB dan NTT membenarkan akan pertemuan dan kerjasama tersebut.
“Bahwa
kerjasama UBPJJ UT Denpasar dengan PW Pergunu merupakan perpanjang tangan dari kerjasama
kampus UT dengan PP Pergunu dimana Pergunu
memiliki karakteristik sebagai lembaga pengelola pendidikan berbasis pesantren,
sehingga memiliki lokus yang bebeda antara kerjasama UT dengan dinas pendidikan
di setiap daerah yang ada”, tandas Lewa.
Kerjasama UT-Pergunu ini memungkinkan para guru binaan Nahdlatul ulama bisa
menyesuaikan kualifikasi pendidikan dan kompetensinya dengan kemudahan akses melalui
pelayanan yang lebih dekat, murah dan mudah setelah difasilitasi oleh seluruh cabang
pergunu yang ada di pelosok Indonesia.
Lebih
lanjut Lewa juga menyampaikan apresiasi kepada ketua PW Pergunu, ketua PC
se-Bali dan para pihak yang telah mendukung program kerja PP Pergunu, mulai dari
pendataan anggota, peleksanaan program kerja di setiapcabang, dan terakhir kegiatan
seleksi Beasiswa IKHAC di Buleleng-Bali. (*)