Buleleng -- Upaya Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali menunjukkan respons cepat dalam menangani masalah pedangkalan di Subak Tegallengge, Desa Banjar Asem, Kecamatan Seririt.
Diketahui, Langkah ini bermula dari aspirasi yang disampaikan oleh sejumlah subak kepada Nyoman Sugawa Korry.
Dan Nyoman Sugawa Korry segera menindaklanjuti aspirasi tersebut dengan melakukan kunjungan kerja dan berdiskusi dengan para kepala subak, BWS Bali, PUPR Provinsi dan Kabupaten Buleleng, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, serta kepala desa dan camat Seririt.
Sebagai respons nyata, alat berat segera dikerahkan untuk menangani sedimentasi sepanjang 7 hingga 8 kilometer saluran irigasi. Upaya ini berdampak positif bagi 200 hektar sawah dan 400 kepala keluarga petani yang selama ini hanya bisa panen satu kali dari dua atau tiga kali panen dalam setahun.
Pada awalnya, limbah yang dikeruk dibiarkan di tepi saluran. Namun, Sugawa Korry meminta agar limbah tidak ditangani seperti itu, karena berpotensi kembali ke saluran irigasi saat musim hujan. Usulan ini disampaikan langsung kepada kepala BWS Bali dan mendapat respon positif.
Limbah yang dikeruk kini langsung diangkut dan digunakan untuk mengurug pelebaran jalan, sehingga jalan menjadi lebih lebar dan masalah pedangkalan dapat diatasi dengan lebih efektif. (TIM)