SINGARAJA. Banyaknya pasien KIS yang terdaftar di
Buleleng dengan status Rumah Tangga Miskin, membuat Koordinator Masyarakat
Peduli (MP) BPJS Buleleng prihatin. Hal ini dinyatakan ketika menjenguk salah
satu pelajar SD Tukad Mungga Buleleng, Gede Yudha Prasetya yang terkena gagal
ginjal.
“mendengar
penuturan keluarga pasien yang tidak mampu tersebut, kami menyarakan agar
Pemkab Buleleng mempertimbangkan membangunan rumah singgah bagi keluarga tidak
mampu yang terpaksa harus menjalani rawat jalan atau opname serta operasi di RS
Sanglah, karena kita melihat sendiri kondisi masyarakat buleleng banyak yang
tidak mampu,” terang Zulkipli sekretariat M BPJS Senin (21/5) kemarin.
Haal
ini menurut Zulkipli, tidak hanya membutuhkan perhatian tapi merupakan wujud
implementasi Standar Pelayanan Minimum pemerintah bagi public yang terntunya
harus disetujui DPRD Buleleng.
“
Saya harap Bapak Gede Supriatna mendengar usualan ini dan segera kami bersurat
ke beliau untuk meringankan beban masyarakat kita di Buleleng,” Imbuh Zulkipli.
Diketahui
Gede Yudha Prasetya adalah siswa kelas 5, SDN Tukad Mungga yang divonis gagal
ginjal dan dicover oleh JSN/KIS. Karena biaya hanya cukup untuk biaya
pengobatan yang tercover maka keluarga seperti kesulitan untuk tinggal di
denpasar apalagi biaya disehari-hari terbilang cukup mahal.
“Cukup
beralasan jika pemkab Bulelng segera mengalokasikan anggaran di Bidang
kesehatan untuk mengakomodir masyarakat yang menunggu keluarganya di RS
Sanglah, sebab BPJS hanya menanggung biaya pengobatan, semoga usualan rumah
singgah ini bisa diterima pemkab,” Pungkas Koordinator MP BPJS Buleleng ini. (Ris)