KABAR BULELENG.COM- Penutupan KKN IMK Sambangan dilaksanakan tanpa seremoni besar, namun tetap sarat makna melalui penerapan konsep Eko Teologi dan Tri Hita Karana. Kegiatan utama pada 26 November 2025 difokuskan pada penyaluran sembako kepada warga kurang mampu, sebagai wujud nyata nilai Pawongan. Meskipun bantuan yang diberikan sederhana, para mahasiswa menegaskan bahwa tujuan utama mereka adalah memberikan dampak sosial langsung bagi masyarakat.
Acara penutupan yang turut dihadiri Perbekel, perangkat desa, dosen pembimbing, panitia, dan seluruh peserta KKN ini berlangsung secara sederhana. Penyerahan sembako dilakukan secara langsung kepada warga yang membutuhkan di Desa Sambangan.
Selain fokus pada Pawongan, mahasiswa juga menerapkan dua nilai Tri Hita Karana lainnya. Pada aspek Parahyangan, mereka melaksanakan kegiatan mepamit di Pura Desa sebagai bentuk penghormatan spiritual. Sementara pada aspek Palemahan, mahasiswa menanam pohon beringin di Pura Desa. Pohon ini dipilih karena kemampuannya menyerap dan menyimpan air dalam jumlah besar, sehingga diharapkan membantu mencegah banjir, menjaga cadangan air tanah, dan memperkuat keseimbangan lingkungan. Mahasiswa juga melakukan pelepasan burung dara serta penebaran benih ikan di Air Terjun Tembok Barak sebagai upaya menjaga kelestarian ekosistem.
Melalui rangkaian kegiatan yang menyentuh ranah sosial, spiritual, dan lingkungan, KKN IMK Sambangan menunjukkan bahwa penutupan sederhana tetap dapat meninggalkan kesan mendalam. Pengabdian yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat menjadi kontribusi terbesar bagi Desa Sambangan.
