LEBIH DEKAT DENGAN MUSTIKA ANGRAINI, MPD, KARTINI MUDA DI PANSEL BAWASLU PROVINSI BALI

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px


 

LEBIH DEKAT DENGAN MUSTIKA ANGRAINI, MPD, KARTINI MUDA DI PANSEL BAWASLU PROVINSI BALI

Kalingga
Senin, 04 Juni 2018









DENPASAR – Mustika Anggraini (33), sosok Kartini
muda yang tergabung dalam panitia seleksi calon Anggota Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu) Provinisi Bali, terlihat sederhana dan bersaja. Siapa sangka dibalik
sikap tegas dan humorisnya, anggota Panitia Seleksi (Pansel) calon anggota
Bawaslu provinsi bali ini memang digembleng secara alami dengan mandiri dari
semasa SMA sampai Perguruan tingginya dengan gelar akhir Master di bidang pendidikan.





Ditemui
pada sela sela kesibukannya, Duta-Bali meminta waktu kepada, Mustika Anggaraini
MPD, wanita karier asal Jembrana yang memliki dua anak ini, untuk wawancara dan pastinya beliau akan menyapa dengan
senyum ramahnya. Ditanya tentang kesannya setelah ditetapkan sebagai
Pansel yang menyeleksi “Polisi” pemilu di Bali, dengan renyah dan rendah hati,
perempuan kelahiran Jember 04 Februari 1985 ini menganggap itu anugrah, harus
disambut  dengan beribu syukur dan rasa bahagia.





“Bukan
berbagga hati tapi saya bersyukur dan bahagia karena dapat kepervayaan yang
cukup berat menyeleksi calon anggota bawaslu sebab yang diseleksi ini
tokoh-tokoh caliber dari berbagai kalangan seperti akademisi, advokat, eks birokrat
dan lainnya,” ujarnya.





Menurutnya
menyelksi calon Komisioner lembaga pengawal ini cukup berat dan bukan tugas
yang mudah tetapi kita punya prosedur juklak da juknis sebagai standar
profesionalisme sebagai panitia.





“Semua
kita lakukan dengan professional dan semua jadi ringan, namun sebagai perempuan
yang sudah berkeluarga kita tetap bisa membagi waktu untuk keluarga serta
menjalankan tugas –tugas rutin seperti mengurus anak dan mengurus kebutuhan
suami,” ujar istri dari Masahudin MH yang berprofesi sebagai Hakim ini.





Ditambahkan
oleh Anggraini bahwa yang unik dalam proses seleksi ini rata-rata peserta berlatar
belakang aktivis baik internal kampus maupun eksternal kampus.



“Bisa
dirasakan atmosfernya ketika kita test mereka, mereka rata rata mencantumkan
biodata tambahannya sebagai aktivis, salah satunya mungkin Mantan Komisioner KPU Provinsi Bali seperti Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, latar belakangnya kaum aktivis yang idealis,
kritis dan peka serta kariernya dimulai dari nol, itu contoh salah satunya lho
mas, bukan bermaksud apa,” ujar Ketua BEM STIT Al Mustaqim, yang juga peraih
prestasi nasional BEM PTNU Bali dan Nusa Tenggara ini.





Harapan
ibu dua anak ini, dengan proses rekruitmen ini bisa berjalan lancar dan tertib,
karena pihaknya menyadari para peserta seleksi adalah orang orang terbaik di
Bali yang ingin berbakti kepada bangsa dan negara, memberikan sumbangsih
terbaiknya untuk balik guna melakukan pengawasan pada event “Karya Agung” yang
menentukan figure pemimpin dan wakil rakyat Bali kedepan.





“Kami
selalu berharap proses ini berjalan dengan baik, mengedapankan idelaisme,
profesionalisme, integritas dan loyalitas pengabdian terbaik untuk masyarakat
Bali, jadi para komisioner akan memiliki ujian integritas dan profesinya
setelah resmi melewati tahapan demi tahapan yang ditetapkan, semoga loloslah
para calon komisioner di sepuluh besar nantinya, ”terangnya.





Selain
itu, salah satu kader HMI ini berharap pemilu kali ini menjadi pemilu yang
berkualitas, menjunjung tinggi azas demokrasi dan bermartabat dimata public
yang dikawal oleh para komisioner terpilih nantinya. (*)