Atensi Banjir Musiman di Buleleng Barat, SGK Kunker di Desa Tinga Tinga

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px


 

Atensi Banjir Musiman di Buleleng Barat, SGK Kunker di Desa Tinga Tinga

Kalingga
Kamis, 11 Juli 2024

 



Buleleng -- Menyikapi berlarut larut kondisi jalur infrastruktur transportasi Buleleng Barat yang kerap diterpa Banjir.


Wakil Ketua I DPRD Provinsi Bali, Dr. I Nyoman Sugawa Korry, melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Desa Tinga Tinga, Desa Gerokgak, terkait masalah banjir yang sering terjadi di daerah tersebut. 



Dalam Kunker SGK tersebut, ia diterima Kepala Desa Tinga Tinga, Komang Adi Wirawan, dan Camat Gerokgak pada Kamis (10/7/2024).


Menyikapi masalah banjir musiman tersebut, Nyoman Sugawa Korry menceritakan pengalaman pribadinya yang menjadi saksi langsung masalah banjir yang terjadi di daerah sekitar kantor Desa sejak tahun 2010 hingga 2012. 


Dan, Setiap kali memasuki musim hujan, daerah tersebut selalu dilanda banjir yang parah, menyebabkan kemacetan dan membawa material batu-batu dari atas.


SGK dihadapan Perbekel dan staff  menjelaskan, selama beberapa tahun masalah ini tidak pernah tertangani dengan baik.


Sehingga,  Melihat kondisi tersebut, ia berinisiatif untuk mengadakan pertemuan di kantor Kepala Desa, mengundang pihak Provinsi dan Kabupaten, termasuk Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi, untuk mencari solusi.


"Hasil pertemuan tersebut menunjukkan bahwa masalah utama adalah kebutuhan sodetan di belokan dan tambahan barang-barang besar, karena saluran yang ada baru satu dan perlu penyempurnaan saluran ke laut," jelas Korry. 


Dalam perkembangannya bahwa kendala utama adalah koordinasi antara Kabupaten dan Provinsi terkait penyiapan tanah untuk sodetan, yang membutuhkan sekitar 300 meter persegi.


SGK juga menambahkan, setelah berkoordinasi dengan Bappeda Kabupaten, Buleleng, akhirnya anggaran untuk pembelian tanah disiapkan pada tahun 2013.




 "Setelah itu, saluran terpasang dan dibuat dua gorong-gorong, sehingga banjir tidak lagi terjadi," ujar Korry.


Kepala Desa Tinga Tinga, Komang Adi Wirawan, mengkonfirmasi hal tersebut. "Iya benar, dulu banjir datang dari sini karena jalurnya terlalu kecil sehingga menggunakan filter yang banyak tiap tahun. Sekarang, jalurnya dialihkan ke jalur baru yang langsung menuju pantai, hingga saat ini tidak lagi terjadi banjir," jelasnya.


SGK menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara Kabupaten dan Provinsi untuk menyelesaikan masalah banjir dan memastikan kepentingan masyarakat terpenuhi. 



"Mudah diucapkan, tapi tidak gampang dilaksanakan. Masih ada beberapa masalah yang mirip yang perlu penanganan cepat melalui koordinasi yang baik," kata Korry.


Ia juga berharap, ke depan, koordinasi antara Kabupaten dan Provinsi bisa lebih cepat terjalin agar masalah seperti ini segera terselesaikan. 



"Anggaran ada, tapi banjir tetap terjadi karena masalah koordinasi. Sejak masalah ini teratasi, tidak ada lagi banjir di daerah tersebut," tutupnya.


Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bahwa koordinasi yang tepat dan efektif dapat menyelesaikan masalah besar. Sugawa Korry berharap, melalui contoh kecil ini, semua masalah besar di Buleleng dapat ditangani dengan baik jika ada koordinasi yang solid. ***