Tokoh Kubutambahan Pertanyakan Kesiapan Infrastruktur sebelum dibangunnya Bandara Bali Baru -->

Advertisement

DUKUNG JURNALISME BERKUALITAS DENGAN BERIKLAN DI KABAR BULELENG

Tokoh Kubutambahan Pertanyakan Kesiapan Infrastruktur sebelum dibangunnya Bandara Bali Baru

Kalingga
Minggu, 06 Juli 2025



Buleleng -- Adalah Gede Anggastia salah satu Tokoh LSM asal Desa Kubutambahan kembali mempertegas pernyataannya terkait keseriusan para pemrakarsa yang berkeinginan Bandara Bali Baru.


" Terlepas pemrakarsanya siapa, dimanapun dibangun tetapi seharusnya tetap tunduk pada keputusan Pemerintah Pusat, serta Kesiapan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten," ulasnya ketika bertemu awak media.


Anggas, panggilan akrabnya mengilustrasikan gambaran bagaimana dampak dari perencanaan yang tidak matang dari pembangunan bandara.

Ilustrasi Bandara


" Lihat Bandara Kertajati, konon harus norok 25 Milyard perbulan untuk operasionalnya, kan kasihan investor dan pemerintah daerahnya," tegas anggas.


Klaim salah satu perusahaan terkait rencana Pembangunan Bandar Udara (Bandara) di Bali Utara yang masuk RPJMN 2025-2029 disorot tokoh masyarakat setempat.


Namun, Gede Anggastia menyambut baik rencana pembangunan bandara di Bali Utara yang masuk RPJMN 2025-2029 sebagaimana diteken Presiden Prabowo Subianto.


Ia mengacu pada pernyataan Kementrian perhubungan dimana banyak aturan dan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum dibangunnya sebuah bandara.


Mengutip situs kementrian bahwa sesuai UU Nomor 1 Tahun 2009 dan PM 55 Tahun 2023, penetapan lokasi harus melalui proses yang ketat. Di antaranya mencakup kajian kelayakan lokasi, rencana induk bandara, surat rekomendasi dari pemerintah daerah, hingga jaminan penyediaan lahan dan pengendalian tata ruang oleh pemerintah kabupaten setempat.



Ia juga berharap apa sudah diperjuangkan oleh Presiden Prabowo dengan penerbitan Perpres di RPJM 2025-2029 bia membawa perubahan.


"Artinya sebagai pihak yang netral ia ingin kembali menekankan agar penyiapan infratruktur penunjang yang matang sebelum bandara dibangun, kalau kita lihat sekarang ini bagaimana??," sergahnya.


Dengan tetap berharap bahwa semua pihak termasuk pemrakarsa bandara dan pemerintah pusat,provinsi serta kabupaten dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.


Dan ia minta pro kontra pembangunan jangan terus dibawa ke ranah politik tidak ada hubungannya ini murni dipenuhi kesiapan infrastruktur yang baik, penyiapan SDM dan lainnya.***