KABAR BULELENG.COM- Perkebunan Kopi Lemukih kini menjadi salah satu komoditas unggulan di Buleleng. Selain memiliki cita rasa khas, kopi ini sedang dalam proses pengajuan sertifikat Indikasi Geografis (IG). Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng bersama para petani melalui krama subak berkomitmen menjaga mutu Kopi Lemukih—mulai dari karakter rasa, teknik budidaya, hingga kualitas lingkungan tumbuh—sebagai langkah penting untuk mendapatkan pengakuan resmi nasional.
Potensi Kopi Lemukih semakin berkembang berkat pendampingan berkelanjutan dari Dinas Pertanian. Kabid Perkebunan, Made Agus Adnyana, menjelaskan bahwa pemerintah memperkuat seluruh rantai produksi, dari hulu hingga hilir, demi meningkatkan kualitas dan nilai tambah.
Sebanyak 10.000 bibit kopi unggul telah disiapkan dan didistribusikan secara bertahap kepada petani sebagai upaya regenerasi tanaman. Petani juga menerima bimbingan intensif dari PPL setempat, meliputi teknik pemangkasan, pengendalian OPT, hingga pemupukan sesuai standar.
Di sektor hilir, pemerintah turut mendukung pengolahan pascapanen, di antaranya melalui bantuan mesin sangrai kepada KWT Galih Sari. Petani juga difasilitasi akses permodalan prapanen serta penyerapan hasil panen bekerja sama dengan PD Swatantra Buleleng dan BPD Bali.
Lewat pendampingan terstruktur ini, Desa Lemukih semakin mengukuhkan diri bukan hanya sebagai desa wisata, tetapi juga sebagai sentra Kopi Robusta berkualitas di Bali. Kopi Lemukih kini menjadi komoditas bernilai ekonomi sekaligus identitas daerah yang terus diperkuat, dengan harapan membuka peluang pasar lebih luas dan menghadirkan kesejahteraan bagi para petani.