Made Astrawan, SH, Tokoh Pariwisata Merambah Perhelatan Pileg 2019 di Buleleng

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px


 

Made Astrawan, SH, Tokoh Pariwisata Merambah Perhelatan Pileg 2019 di Buleleng

Kalingga
Rabu, 15 Agustus 2018









BALI. Setelah puluhan tahun berkecimpung
didunia pariwisata di Bali membuat pelaku parisawisata yang berkecimpung dalam
organisasi Divisi Guide Korea ini melabuhkan pilihan maju dalam Pileg 2019
melalui kendaraan Partai gerindra Buleleng. Pria kelahiran Pohbergong Kecamatan
Buleleng ini, selain berniat memajukan dunia pariwisata di Bali dan Buleleng
khususnya menganggap jalur politik adalah langkah strategis mengawal kebijakan
pemerintah memajukan Buleleng.





Alasan
mendasar lainnya adalah Made Astrawan yang juga sebagai salah satu Wakil Ketua
di DPC Gerindra Buleleng yakni ingin pulang kampung memberdayakan potensi desa
dan potensi generasi muda Pohbergong untuk menggeliat membangun desa sebagai
sokoguru pembangunan nasional.





Setelah
didaulat partai sebagai salah satu calon dari Daerah Pemilihan (DAPIL) 1
Buleleng dengan nomor urut 2 ini langsung tancap gas melakukan gerakan
sosialisasi dan tentunya terlebih dahulu meminta izin keluarga besarnya di
Buleleng.





“Prinsipnya
aspek kepemudaan dan pemilih millennial adalah konstituen utama yang nantinya
kita dekati, para pemuda yang ingin berusaha dengan mandiri, kita tidak
memberikan sekedar janji tapi berusaha memenuhi potensi dan kadar kemampuan
mereka untuk maju,” ujar salah satu Lawyer di Bali ini.





Salah
satu talenta yang susah dimiliki para tour guide terutama pemula sangatlah
beragam, bali memiliki kebutuhan khusus bagi tamu tamu khusus contohnya
penguasaan bahasa eropa dan rusia.





“Apa
yang mampu diketuktularkan nanti pasti kita berikan kepada masyarakat sekali
lagi bukan janji dan program kita satu persatu kita jalankan step by step.
Pastinya salah satunya kemampuan dialogis bahasa asing yang memeang menjadi
kebutuhan pokok dan prasyarat bagi generasi muda buleleng,” ujar pemilik angel
tour bali ini.





Sedangkan
dalam aspek politik menurutnya seorang politisi tentunya punya standard an
kompetensi yang didukung oleh proses dalam pengkaderan partai itu sendiri,
sebab menumbuhkan militansi seorang kader partai tidak seperti membalik telapak
tangan sehingga muncul militensi seorang kader partai.





“Kita
berjuang dalam partai tentunya punya konsekwensi bagaimana membesarkan partai
dan meningkatkan SDM partai itu sendiri, sehingga kita mampu menjabarkan
perintah partai secara elegant dan penuh tanggung jawab,” pungkas alumnus SMAN
3 Singaraja ini. (Red)