Penggiat Antikorupsi: Janggal Pemotongan Bansos DPRD Provinsi, ajak masyarakat #Ganti DPR

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px


 

Penggiat Antikorupsi: Janggal Pemotongan Bansos DPRD Provinsi, ajak masyarakat #Ganti DPR

Kalingga
Jumat, 31 Agustus 2018









BALI. Adanya pemotongan bansos yang
dilakukan pemerintah provinsi Bali sebesar Rp 280 Milyard yang merupakan hak
masyarakat Bali, mendapat sentilan pedas dari Tokoh antikorupsi Buleleng, Ketut
Suartika. Bahkan pihaknya mengutip bahwa pernyataan Kari Subali sangat mendasar
akan “merugikan” DPRD incumbent. Hal itu disampaikan oleh Ketut Suartika., SH
dalam diskusi kecilnya bersama beberapa aktivis pada Jum’at (31/08).





“Kalau
sampai benar kecurigaan pak Kari Subali tentang upaya membongkar hingga berani
masuk penjara bersama sama ini, patut dicurigai sebab shortcut itu sebenarnya
bisa diperjuangkan lewat lobi lobi pemerintah pusat,” urainya.





Kembali
statementnya mantan anggota fraksi PDIP Buleleng ini, justru tergelitik atas
pernyataan kari Subali yang dikenal sebagai aktivis gerakan yang duduk di DPRD
provinsi Bali.





"Pak
kari Subali membuat statemen mengajak semua anggota DPRD provinsi Bali untuk
sama sama mendekam di sel tahanan. Apakah ini sinyal kondisi wakil rakyat di
DPRD Bali sudah parah terkait bansos,? " ujarnya mempertanyakan ajakan
Kari Subali.





Ketut
Suartika juga menyatakan bahwa pihaknya sepakat untuk mengajak masyarakat
berhati hati memilih wakil rakyat ke depannya. Sebab jika wakil rakyat yang
dipilih tidak memahami maksud wakil rakyat sekelas Kari Subali, integritas DPRD
Bali sangat rapuh membangun daya tawar dengan eksekutif apalagi mau
memperjuangkan hak hak masyarakat.





"Sebagai
orang yang pernah terjun ke politik bagi saya itu semacam anjuran bagi saya
untuk hati hati memilih dewan, apalagi masyarakat yang awam politik berarti
dewan dewan sekarang akan bermasalah jika diungkit oleh kari Subali,"
sentilnya serius.





Kalau
tidak secepatnya diklarifikasi ke publik 
jangan salahkan  nantinya
masyarakat akan kecewa dengan DPRD lama dan akan mengalihkan dukungannya ke
calon DPRD yang baru.





“Saya
sendiri kalau menyikapi pernyataan beliau (Kari Subali.red), saran kami
masyarakat saatnya ganti DPR saja, percuma juga kalau membuat masyarakat kecewa,
apalagi yang sudah banyak mengajukan proposal,  itu shortcut tidak ada pengaruh dan bisa
dianggarkan kemudian oleh, sebagai pribadi mencurigai ini ada permainan
mengecoh rakyat dan menguntungkan segelintir orang, kami dukung kari subali
karena jeli melihat subtansi/pokok masalahnya,” pungkas Ketut Suartika.





Atas
konflik antara pemangkasan Bansos dan Proyek Shortcut pihaknya memandang
sebagai proyek skala nasional hal ini diputuskan lebih hati hati dengan
melibatkan semua element dan stakeholder yang ada. (Red)