Sat Reskrim Polres Klungkung Berhasil Ungkap Kasus Pencurian Sepeda Motor.

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px


 

Sat Reskrim Polres Klungkung Berhasil Ungkap Kasus Pencurian Sepeda Motor.

Kalingga
Selasa, 19 Juli 2022


 klungkung-Satreskrim Polres Klungkung berhasil mengungkap  kasus pencurian sepeda motor, berdasarkan laporan dari masyarakat an Gst Ayu Made Arsi dan TKP Di Jalan Ngurah Rai Gang Seroja Kec / Kab Klungkung. Pada hari Senin tanggal 2 Nopember 2020 sekira pukul 17.30 wita
 
Bertempat di Aula Jalaga Dharma Pandhapa Polres Klungkung, Pada Hari selasa, tanggal 19 Juli 2022 Kapolres Klungkung AKBP I Nengah Sadiarta,S.I.K.,S.H.,  didampingi  Kabag Ops Kompol I Nyoman Karang Adi Putra,S.H., Kasi Humas Polres Klungkung Iptu Agus Widiono,S.H., KBO Sat Reskrim Ipda Dewa Nyoman Alit Purnawibawa, SH melaksanakan Press Release atau  memberikan keterangan press ke pada awak media terkait pengungkapan kasus pencurian sepeda Motor.

Dari hasil penyelidikan Jajaran sat reskrim Polres Klungkung berhasil mengamankan pelaku dan barang bukti berupa SPM Honda Vario DK 6783 GAN pada hari Sabtu tanggal 16 Juli 2022 sekira pukul 18.00 Wita dan diamankan di daerah Selong Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. adapun pelaku merupakan seorang residivis yang sudah pernah mendekam di lapas Karangasem. nama pelaku ber inisial  NT  asal Dsn Seloni Desa Culik, Kec Abang Kab Karangasem

Serta dari hasi pengembangan yang dilakukan oleh Sat reskrim Polres Klungkung bahwa pelaku melakukan aksi pencurian sepeda motor sebanyak 5 Kali dengan lokasi yang berbeda. Ada di Wilayah Gianyar, Karangasem dan Juga di wilayah NTB.

Dari hasil pemeriksaan pelaku mengambil sepeda motor Gst Ayu Made Arsi  karena kuncinya dalam kedaan nyantol  dari perbutan tersebut Untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya tersangka dijerat dengan Pasal 362 KUHP : Dengan unsur-unsur :

“Barang siapa yang mengambil barang sesuatu, atau yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk memiliki secara melawan hukum”
 “Pelaku dapat diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak enam puluh rupiah”