Jakarta — Siapa sangka, seekor kucing peliharaan Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, bisa menjadi inspirasi lahirnya aset kripto yang langsung mengguncang pasar digital Tanah Air? Token kripto Bobby The Cat (BTc) resmi diluncurkan pada Kamis malam, 11 Juli 2025, dan dalam hitungan menit, kapitalisasi pasarnya langsung menembus angka fantastis Rp6,6 miliar.
Dibangun di atas jaringan blockchain Solana, token ini bukan hanya soal meme dan hiburan semata. Di balik sosok lucu Bobby, sang kucing oranye yang viral di media sosial, tersembunyi sebuah proyek teknologi serius yang mengusung misi sosial, transparansi, dan inovasi.
Peluncuran BTc langsung mencuri perhatian komunitas kripto Indonesia. Salah satu faktor pendorongnya adalah konsep unik BTc yang menggabungkan tiga elemen utama: blockchain untuk amal, platform aggregator bernama BobbyLaB, dan koleksi NFT bertema kucing nasional yang akan segera dirilis. Tak hanya itu, setiap transaksi BTc akan dikenakan biaya 1%, yang seluruhnya disalurkan ke dompet publik untuk kegiatan sosial—mulai dari beasiswa, makanan bergizi gratis, hingga penyelamatan kucing jalanan.
Dalam tahap private sale, BTc berhasil mengumpulkan dana 100 SOL (sekitar Rp242 juta) hanya dalam dua jam. Kemudian, pre-sale dibuka pada 1–4 Juli 2025 melalui platform Pinksale. Antusiasme investor dan komunitas pecinta kucing terbukti tinggi, bahkan sebelum token ini resmi melantai di bursa terdesentralisasi (DEX).
"Ini bukan sekadar token meme. BTc adalah simbol dari bagaimana budaya pop bisa dikemas dalam teknologi blockchain untuk menciptakan dampak sosial nyata," ungkap Kemas Fadli Safari, pengembang utama proyek ini.
Tak hanya itu, BTc juga menjanjikan transparansi maksimal. Kontrak pintar (smart contract) mereka sudah diverifikasi, tanpa celah untuk minting ulang, serta telah dikunci permanen—menjamin ekosistem yang aman dan terpercaya.
Dengan gaya nyeleneh namun mengena, proyek Bobby The Cat menjadi bukti bahwa kripto tidak harus selalu rumit dan eksklusif. Justru dengan pendekatan yang ringan, menyenangkan, dan relevan dengan budaya populer, adopsi teknologi baru bisa menjadi lebih inklusif dan berdampak.
Akankah Bobby si kucing menjadi simbol revolusi kripto Indonesia? Waktu yang akan menjawab. Tapi satu hal pasti: meong satu ini sudah bikin geger dunia digital, dan langkahnya baru saja dimulai.